RejangLebong (Inmas) --- Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Padang Ulak Tanding Taufik, S.Pd.I Menghadiri undangan peresmian pondok pesantren Al-Hijaz Tebu Ireng yang berada di Desa Air Kati Kecamatan Padang Ulak Tanding. Peresmian pondok pesantren Al-hijaz tersebut langsung ol
Artinya dalam kegiatan ekonomi pondok, khususnya dalam khizatullah atau pengadaan sumber pembiayaan pondok pesantren dapat memberdayakan seluruh civitas pondok untuk. Upload Loading Beranda Lainnya. Pengelolaan Unit Usaha Pesantren Berbasis Ekoproteksi . 13
Pesantren Tebu Ireng adalah pesantren terbesar dan tertua yang ada di Jawa Timur. Pondok pesantren yang telah berdiri sejak tahun 1988 lalu ini tidak hanya mempelajari ilmu agama, bahasa Arab dan ilmu syariat saja melainkan juga pelajaran umum pada struktur pengajarannya. Di dalam dunia pendidikan agama di tanah air, pesantren ini telah memberikan kontribusi yang cukup besar. Dalam menjalankan kinerjanya, pesantren juga bekerja sama dengan beberapa pihak, salah satunya adalah agen peci kopiah dan Ekstrakurikuler yang Dimiliki oleh Pondok Pesantren Tebu IrengUntuk memberikan kemudahan dalam pemberian pembelajaran kepada para siswanya, pesantren Tebu Ireng menyiapkan beberapa fasilitas pendukung. Fasilitas yang disediakan oleh pesantren yang berada di Jawa Timur ini antara lain masjid, asrama, gedung sekolah, kantor, koperasi santri, dapur, laboratorium komputer, lapangan futsal, kamar mandi, lapangan basket, klinik kesehatan, laboratorium bahasa, gedung teater, praktikum bengkel. gudang dan siswa juga dapat mengikuti kegiatan tambahan atau ekstrakulikuler selama mengenyam pendidikan di pesantren Tebu Ireng. Untuk mengetahui kegiatan ekstrakulikuler yang ada di Tebu Ireng, simak penjelasannya di bawah iniKepramukaanBerbahasa Inggris dan ArabLatihan Pidato dengan tiga bahasa yang berbedaKajian kitab kuningPenelitian ilmiahSeni beladiriPengembangan olahragaTahfidhul AlquranPengembangan exacta, wirausaha dan keterampilanPengembangan jurnalistikSDI Ir. Soedigno Jombang menjadi salah satu pendidikan formal yang ada di Tebu Ireng. Untuk memberikan dukungan pembelajaran, pendidikan formal ini menyediakan fasilitas berupa gedung sekolah, ruang guru, aula, lapangan serbaguna, laboratorium komputer, kantin, perpustakaan, masjid, koperasi sekolah, tempat parkir dan UKS. Para siswa dapat pula mengikuti kegiatan ekstrakulikuler berupa keagamaan, olahraga dan kesenian. Ekstrakulikuler keagamaan mengajarkan baca tulis Alquran, albanjari dan kajian kitab kuning. Sedangkan untuk olahraga, siswa dapat memilih sepakbola, beladiri, basket atau bola voli. Ekstrakulikuler kesenian terdiri dari paduan suara, seni musik dan formal lainnya yang ada di pesantren Tebu Ireng adalah MTs. Salafiyah Syafi’iyah. Pendidikan formal ini menawarkan program keahlian membaca kitab, bahasa Aran dan bahasa Inggris. Fasilitas yang ada pada MTs ini adalah ruang belajar, ruang kesenian, laboratorium komputer, UKS, ruang OSIS, perpustakaan, gedung serbaguna, kantin, mushola dan lapangan olahraga. Praktek Ubudiyah, baca tulis Alquran, olahraga, kepramukaan, band, pembinaan kitab Salaf, LDK dan Qasidah Al-Banjari merupakan beberapa kegiatan tambahan yang dapat dipilih oleh para siswa. Jika dibandingkan dengan sekolah dasar lainnya, MTs yang ada di Tebu Ireng memiliki biaya pendidikan yang cukup besar. Setiap bulannya, siswa harus membayarkan biaya SPP sebesar Rp. jenjang sekolah menengah pertama, Tebu Ireng juga memiliki sekolah formal yang bernama A. Wahid Hasyim. Sekolah menengah ini dilengkapi dengan fasilitas pendukung berupa aula, perpustakaan, masjid, UKS, gedung sekolah, koperasi sekolah, pesantren, hotspot area, laboratorium komputer, kantin dan lapangan serbaguna. Kegiatan ekstrakulikuler yang disediakan oleh sekolah formal ini berupa kesenian, kepramukaan, olahraga, PMR dan keagamaan. Kegiatan kesenian terdiri dari paduan suara, hadrah dan seni musik. Untuk kegiatan tambahan olahraga, kegiatan yang dapat dipilih adalah basket, sepakbola, voli dan beladiri. Biaya pendidikan sekolah menengah ini sama dengan biaya pendidikan di MTs. Siswa kelak akan dibebankan SPP sebesar Rp. untuk setiap bulannya.
Puasmenjelajah pesantren-pesantren di Pantura, KH. Jauhari melanjutkan pencariannya ke Tebu Ireng Jombang, berguru kepada Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asy'ari. Meski hanya berbekal nasi kerak dan pakaian compang-camping, beliau mantapkan niat untuk mengaji. Setelah beberapa lama di Tebu Ireng, beliau diajak KH. M. Yasin ke Probolinggo.
Tebuireng adalah nama sebuah pedukuhan yang termasuk wilayah administratif Desa Cukir, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, berada pada kilometer 8 dari kota Jombang ke arah selatan. Nama pedukuhan seluas 25,311 hektar ini kemudian dijadikan nama pesantren yang didirikan oleh Kiai penuturan masyarakat sekitar, nama Tebuireng berasal dari kata ”kebo ireng” kerbau hitam. Konon, ada seorang penduduk yang memiliki kerbau berkulit kuning. Suatu hari, kerbau tersebut menghilang dan setelah dicari kian kemari, kerbau itu ditemukan dalam keadaan hampir mati karena terperosok di rawa-rawa yang banyak dihuni lintah. Sekujur tubuhnya penuh lintah, sehingga kulit kerbau yang semula berwarna kuning kini berubah menjadi hitam. Peristiwa ini menyebabkan pemilik kerbau berteriak ”kebo ireng …! kebo ireng …!” Sejak sat itu, dusun tempat ditemukannya kerbau itu dikenal dengan nama Kebo Ireng.[1] Pada perkembangan selanjutnya, ketika penduduk dusun tersebut mulai ramai, nama Kebo Ireng berubah menjadi Tebuireng. Tidak diketahui dengan pasti kapan perubahan itu terjadi dan apakah hal itu ada kaitannya dengan munculnya pabrik gula di selatan dusun tersebut, yang banyak mendorong masyarakat untuk menanam tebu? Karena ada kemungkinan, karena tebu yang ditanam berwarna hitam maka dusun tersebut berubah nama menjadi Tebuireng. Berdirinya Pesantren Tebuireng Pada penghujung abad ke-19, di sekitar Tebuireng bermunculan pabrik-pabrik milik orang asing terutama pabrik gula. Bila dilihat dari aspek ekonomi, keberadaan pabrik-pabrik tersebut memang menguntungkan karena akan membuka banyak lapangan kerja. Akan tetapi secara psikologis justru merugikan, karena masyarakat belum siap menghadapi industrialisasi. Mereka belum terbiasa menerima upah sebagai buruh pabrik. Upah yang mereka terima biasanya digunakan untuk hal-hal yang bersifat konsumtif-hedonis. Budaya judi dan minum minuman keras pun menjadi tradisi. Ketergantungan rakyat terhadap pabrik kemudian berlanjut pada penjualan tanah-tanah rakyat yang memungkinkan hilangnya hak milik atas tanah. Diperparah lagi oleh gaya hidup masyarakat yang amat jauh dari nilai-nilai agama. Kondisi ini menyebabkan keprihatinan mendalam pada diri Kiai Hasyim. Beliau kemudian membeli sebidang tanah milik seorang dalang terkenal di dusun Tebuireng. Lalu pada tanggal 26 Rabiul Awal 1317 H bertepatan dengan tanggal 3 Agustus 1899 M., Kiai Hasyim mendirikan sebuah bangunan kecil yang terbuat dari anyaman bambu Jawa tratak, berukuran 6 X 8 meter.[2] Bangunan sederhana itu disekat menjadi dua bagian. Bagian belakang dijadikan tempat tinggal Kiai Hasyim bersama istrinya, Nyai Khodijah, dan bagian depan dijadikan tempat salat mushalla. Saat itu santrinya berjumlah 8 orang,[3] dan tiga bulan kemudian meningkat menjadi 28 orang. Kehadiran Kiai Hasyim di Tebuireng tidak langsung diterima dengan baik oleh masyarakat. Gangguan, fitnah, hingga ancaman datang bertubi-tubi. Tidak hanya Kiai Hasyim yang diganggu, para santripun sering diteror. Teror itu dilakukan oleh kelompok-kelompok yang tidak menyukai kehadiran pesantren di Tebuireng. Bentuknya beraneka ragam. Ada yang berupa pelemparan batu, kayu, atau penusukan senjata tajam ke dinding tratak. Para santri seringkali harus tidur bergerombol di tengah-tengah ruangan, karena takut tertusuk benda tajam. Gangguan juga dilakukan di luar pondok, dengan mengancam para santri agar meninggalkan pengaruh Kiai Hasyim. Gangguan-gangguan tersebut berlangsung selama dua setengah tahun, sehingga para santri disiagakan untuk berjaga secara bergiliran. Ketika gangguan semakin membahayakan dan menghalangi sejumlah aktifitas santri, Kiai Hasyim lalu mengutus seorang santri untuk pergi ke Cirebon, Jawa Barat, guna menamui Kiai Saleh Benda, Kiai Abdullah Panguragan, Kiai samsuri Wanantara, dan Kiai Abdul Jamil Buntet. Keempatnya merupakan sahabat karib Kiai Hasyim. Mereka sengaja didatangkan ke Tebuireng untuk melatih pencak silat dan kanuragan selama kurang lebih 8 bulan. Dengan bekal kanuragan dan ilmu pencak silat ini, para santri tidak khawatir lagi terhadap gangguan dari luar. Bahkan Kiai Hasyim sering mengadakan ronda malam seorang diri. Kawanan penjahat sering beradu fisik dengannya, namun dapat diatasi dengan mudah. Bahkan banyak diantara mereka yang kemudian meminta diajari ilmu pencak silat dan bersedia menjadi pengikut Kiai Hasyim. Sejak saat itu Kiai Hasyim mulai diakui sebagai bapak, guru, sekaligus pemimpin masyarakat. Selain dikenal memiliki ilmu pencak silat, Kiai Hasyim juga dikenal ahli di bidang pertanian, pertanahan, dan produktif dalam menulis. Karena itu, Kiai Hasyim menjadi figur yang amat dibutuhkan masyarakat sekitar yang rata-rata berprofesi sebagai petani. Ketika seorang anak majikan Pabrik Gula Tjoekir berkebangsaan Belanda, sakit parah dan kritis, kemudian dimintakan air do’a kepada Kiai Hasyim, anak tersebut pun sembuh. Luasnya pengaruh Kiai Hasyim Dengan tumbuhnya pengakuan masyarakat, para santri yang datang berguru kepada Kiai Hasyim bertambah banyak dan datang dari berbagai daerah baik di Jawa maupun Madura. Bermula dari 28 orang santri pada tahun 1899, kemudian menjadi 200 orang pada tahun 1910, dan 10 tahun berikutnya melonjak menjadi 2000-an orang, sebagian di antaranya berasal dari Malaysia dan Singapura. Pembangunan dan perluasan pondok pun ditingkatkan, termasuk peningkatan kegiatan pendidikan untuk menguasai kitab kuning. Kiai Hasyim mendidik santri dengan sabar dan telaten. Beliau memusatkan perhatiannya pada usaha mendidik santri sampai sempurna menyeleseaikan pelajarannya, untuk kemudian mendirikan pesantren di daerahnya masing-masing. Beliau juga ikut aktif membantu pendirian pesantren-pesantren yang didirikan oleh murid-muridnya, seperti Pesantren Lasem Rembang, Jawa Tengah, Darul Ulum Peterongan, Jombang, Mambaul Ma’arif Denanyar, Jombang, Lirboyo Kediri, Salafiyah-Syafi’iyah Asembagus, Situbondo, Nurul Jadid Paiton Probolinggo, dan lain sebagainya. Pada masa pemerintahan Jepang, tepatnya tahun 1942, Sambu Beppang Gestapo Jepang berhasil menyusun data jumlah kiai dan ulama di Pulau Jawa. Ketika itu jumlahnya mencapai orang, dan mereka rata-rata pernah menjadi santri di Tebuireng. Hal ini menunjukkan batapa basar pengaruh Pesantren Tebuireng dalam pengembangan dan penyebaran Islam di Jawa pada awal abad ke-20. Karena kemasyhurannya, para kiai di tanah Jawa mempersembahkan gelar ”Hadratusy Syeikh” yang artinya ”Tuan Guru Besar” kepada Kiai Hasyim. Beliau semakin dianggap keramat, manakala Kiai Kholil Bangkalan yang dikeramatkan oleh para kiai di seluruh tanah Jawa-Madura, sebelum wafatnya tahun 1926, telah memberi sinyal bahwa Kiai Hasyim adalah pewaris kekeramatannya. Diantara sinyal itu ialah ketika Kiai Kholil secara diam-diam hadir di Tebuireng untuk mendengarkan pengajian kitab hadis Bukhari-Muslim yang disampaikan Kiai Hasyim. Kehadiran Kiai Kholil dalam pengajian tersebut dinilai sebagai petunjuk bahwa setelah meninggalnya Kiai Kholil, para Kiai di Jawa-Madura diisyaratkan untuk berguru kepada Kiai Hasyim. Bisa dikatakan, Pesantren Tebuireng pada masa Kiai Hasyim merupakan pusatnya pesantren di tanah Jawa. Dan Kiai Hasyim merupakan kiainya para kiai. Terbukti, ketika bulan Ramadhan tiba, para kiai dari berbagai penjuru tanah Jawa dan Madura datang ke Tebuireng untuk ikut berpuasa dan mengaji Kitab Shahih Bukhari-Muslim. Keberadaan Pesantren Tebuireng akhirnya berimplikasi pada perubahan sikap dan kebiasaan hidup masyarakat sekitar. Bahkan dalam perkembangannya, Pesantren Tebuireng tidak saja dianggap sebagai pusat pendidikan keagamaan, melainkan juga sebagai pusat kegiatan politik menentang penjajah. Dari pesantren Tebuireng lahir partai-partai besar Islam di Indonesia, seperti Nahdlatul Ulam NU, Masyumi Majelis Syuro A’la Indonesia, Majelis Islam A’la Indonesia MIAI, serta laskar-laskar perjuangan seperti Sabilillah, Hizbullah, dsb. Pada awal berdirinya, materi pelajaran yang diajarkan di Tebuireng hanya berupa materi keagamaan dengan sistem sorogan[4] dan bandongan..[5] Namun seiring perkembangan waktu, sistem pengajaran secara bertahap dibenahi, diantaranya dengan menambah kelas musyawaroh sebagai kelas tertinggi, lalu pengenalan sistem klasikal madrasah tahun 1919, kemudian pendirian Madrasah Nidzamiyah yang di dalamnya diajarkan materi pengetahuan umum, tahun 1933. Tebuireng Sekarang Menapaki akhir abad ke-20, Pesantren Tebuireng menambah beberapa unit pendidikan, seperti Madrasah Tsanawiyah MTs, Madrasah Aliyah MA, Sekolah Menengah Pertama SMP, Sekolah Menengah Atas SMA, hingga Universitas Hasyim Asy’ari UNHASY, kini IKAHA. Bahkan unit-unit tersebut kini ditambah lagi dengan Madrasah Diniyah, Madrasah Mu’allimin, dan Ma’had Aly, disamping unit-unit penunjang lainnya seperti Unit Penerbitan Buku dan Majalah, Unit Koperasi, Unit Pengolahan Sampah, Poliklinik, Unit Penjamin Mutu, unit perpustakaan, dan lain sebagainya akan dijelaskan kemudian. Semua unit tersebut selain UNHASY, merupakan ikon dari eksistensi Pesantren Tebuireng sekarang. Secara geografis, letak Pesantren Tebuireng cukup strategis, karena berada di tepi jalan raya Jombang-Malang dan Jombang-Kediri. Lalu lintas yang melewati Desa Cukir terbagi dalam tiga jalur. Pertama jalur utara-barat daya yang merupakan lintasan dari kota Jombang menuju Kediri-Tulungagung-Trenggalek melewati Pare. Kedua adalah jalur utara-tenggara yang merupakan lintasan dari kota Jombang menuju Malang melalui kota Batu. Ketiga ialah jalur barat-timur yang merupakan lintasan dari Desa Cukir menuju Kecamatan Mojowarno. Mencari kendaraan umum tidak terlalu sulit di desa ini, karena hampir setiap 2-3 menit sekali, ada mikrolet yang lewat. Pada jalur pertama dan kedua tidak hanya dilalui mikrolet sebagaimana jalur ketiga, melainkan juga dilalui bus dan truk angkutan barang dari Surabaya-Kediri-Tulungagung-Trenggalek lewat Jombang dan Pare. Kondisi seperti ini sudah tampak sejak awal tahun 1990-an, sebagaimana hasil penelitian Imron Arifin 1993. Pada awal tahun 1900-an, penduduk Tebuireng rata-rata berprofesi sebagai petani dan pedagang. Namun sekarang keadaannya sudah berbeda. Mayoritas penduduk Tebuireng kini bekerja sebagai pedagang, pegawai pemerintah dan swasta, dan sebagian lagi berprofesi sebagai guru. Jarang sekali yang berprofesi sebagai petani. Penduduknya rata-rata memiliki sepeda motor. Rumah mereka sudah tergolong bagus, tidak ada lagi yang terbuat dari anyaman bambu gedek seperti pada awal pendirian Pesantren Tebuireng. Pesawat TV yang dulu hanya dimiliki oleh sebagian pegawai Pabrik Gula Tjoekir, kini sudah menghiasi setiap rumah penduduk. Banyak diantara mereka sudah memiliki mobil dan komputer. Ketika buku ini ditulis, suasana sehari-hari di Dukuh Tebuireng lebih ramai dibanding dengan kota kecamatannya, Diwek. Keberadaan Pabrik Gula Tjoekir, Pasar Cukir, Puskesmas dan poliklinik yang melayani rawat-inap, keberadaan Kantor Pos, bank-bank swasta dan pemerintah yang dilengkapi ATM, mengudaranya beberapa pemancar radio, serta banyaknya mini market, toko-toko kelontong, warung-warung dan kedai-kedai yang berjejer di sepanjang jalan, membuat kawasan ini selalu ramai dengan beragam aktivitas. Semaraknya suasana Tebuireng dan sekitarnya, ditopang oleh keberadaan pesantren-pesantren yang tersebar di hampir setiap sudut desa. Suasana kahidupan pesantren sangat terasa di kawasan ini. Setiap hari, orang-orang bersarung, berpeci, dan berjilbab, berlalu-lalang di sekitar jalan raya. Bila lebaran tiba, kawasan Tebuireng dan sekitarnya menjadi sepi karena para santri/siswa pulang kampung mudik. Ini membuktikan bahwa keberadaan santri/siswa merupakan faktor utama yang membuat semarak kehidupan di Tebuireng dan sekitarnya. *** Dari uraian di muka, terlihat jelas bahwa Pesantren Tebuireng memiliki peran yang sangat signifikan, sejak awal berdirinya hingga sekarang. Peran itu dimulai dari perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan RI, perjuangan menyebarkan ajaran agama dan mencerdaskan kehidupan bangsa, pengembangan ekonomi masyarakat dan penguatan civil society. Banyaknya kader-kader terbaik bangsa yang lahir dari lembaga ini, juga merupakan bukti bahwa Pesantren Tebuireng tidak pernah lelah berjuang. Peran vital itu semakin dikukuhkan dengan keikutsertaan para pengasuh dan alumninya dalam percaturan politik nasional. Dua orang tokohnya, Kiai Hasyim Asy’ari dan Kiai Wahid Hasyim, bahkan mendapat gelar pahlawan nasional. Keduanya juga merupakan tokoh pendiri dan penerus perjuangan Nahdlatul Ulama, organisasi Islam terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Salah seorang keturunan Kiai Hasyim, yaitu KH. Abdurrahman Wahid Gus Dur, pernah menjadi presiden keempat Republik Indonesia. Karena itu, tidak berlebihan kiranya bila sebagian masyarakat menyebut Tebuireng sebagai ”Pesantren Perjuangan”. ___________ Versi lain yang menuturkan bahwa nama Tebuireng berawal dari pemberian nama oleh seorang punggawa kerajaan Majapahit yang masuk Islam dan kemudian tinggal di sekitar dusun tersebut. Tanggal pendirian tratak ini dicatat sebagai awal berdirinya Pesantren Tebuireng. Konon, kedelapan orang santri itu dibawa oleh Kiai Hasyim dari pesantren Keras asuhan Kiai Asy’ari. Metode sorogan diterapkan baik bagi santri pemula maupun bagi santri senior. Untuk santri pemula, dilakukan dengan cara maju satu persatu dan menyodorkan kitabnya masing-masing. Lantas gurunya membacakan salah satu kalimat dalam bahasa Arab, kemudian menerjemahkan dalam bahasa setempat dan menerangkan maksudnya. Santri yang mengaji diharuskan menyimak kitabnya sambil memberi tanda tertentu pada kalimat yang baru dibacakan. Metode sorogan untuk pemula ini biasanya dilaksanakan oleh santri senior pembantu Kiai, yang disebut qori’ atau badal. Sedang untuk santri senior, metode sorogan lazim diterapkan untuk pengajian yang bersifat khusus. Caranya, santri yang bersangkutan menghadap kiai sambil membawa kitab yang akan dibaca. Kiai hanya tinggal menyimak dan meluruskan bacaan yang salah, serta memberikan komentar bila diperlukan. Metode ini cukup efektif untuk memacu kemajuan santri dalam hal penguasaan kitab klasik.
Pondokpesantren merupakan lembaga yang berperan dalam mobilisasi masyarakat dalam perkembangan mereka. Peranan seperti ini jarang dimiliki oleh lembaga atau perguruan lainnya, dikarenakan hal ini dibangun atas dasar kepercayaan masyarakat bahwa pondok pesantren adalah tempat yang tepat untuk menempa akhlak dan budi pekerti yang baik.
Siapa yang tidak kenal dengan Pondok Pesantren Tebuireng? Ini adalah salah satu pondok pesantren ternama di Indonesia yang berlokasi di Jombang, Jawa Timur. Pondok Pesantren Tebuireng sendiri telah menyelenggarakan pendidikan dalam berbagai tingkatan atau jenjang, mulai SD hingga SMA, dengan biaya yang bervariasi. Santri Pondok Pesantren Tebu Ireng sumber ini didirikan oleh KH. Hasyim Asy’ari pada tahun 1899 silam. Selain materi pelajaran mengenai pengetahuan agama Islam, ilmu syariat, dan bahasa Arab, pelajaran umum juga dimasukkan ke dalam struktur kurikulum pengajarannya. Pesantren Tebuireng telah banyak memberikan kontribusi dan sumbangan kepada masyarakat luas, terutama dalam dunia pendidikan Islam di Indonesia. Meskipun di wilayah Jawa Timur sendiri ada banyak pondok-pondok lain yang berdiri, akan tetapi Pondok Pesantren Tebuireng masih menjadi salah satu rujukan bagi para orang tua untuk memondokkan anaknya. Di pondok pesantren ini, para santri diajarkan berbagai hal, seperti mengaji kitab kuning, tilawatil al quran, serta yang terpenting adalah para santri dilatih supaya memiliki moral yang baik. SD Islam Tebuireng Ir. Soedigno Lokasi lembaga ini berada di Desa Kesamben, Kabupaten Jombang, 26 km ke arah utara. Pendirian lembaga ini bertolak dari pentingnya pendidikan di usia dini, pendidikan dasar yang diarahkan untuk menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai keimanan, akhlak yang mulia, dan kepribadian yang luhur, serta mengamalkan nilai-nilai kebangsaan dan cinta Tanah Air. Sebagaimana yang telah dicanangkan oleh pemerintah, struktur kurikulum SDIT Ir. Soedigno menggunakan pola kurikulum 2013, dengan penguatan pada muatan lokal seperti membaca dan menulis Al Quran, amaliyah ibadah sunnah, praktik ibadah, bahasa Arab, serta seni dan budaya. Diharapkan para lulusan fasih membaca Al Quran, peduli terhadap lingkungan dan sesama, terampil berbahasa Indonesia, Arab, dan Inggris, serta punya sikap percaya diri. MTs Salafiyah Syafi’iyah Tebuireng Merupakan unit tertua di Tebuireng dan telah berdiri sejak masa kepemimpinan Kiai Abdul Wahid Hasyim. Pada tahun 1951, lembaga ini mendapatkan pengakuan formal di masa kepemimpinan Kiai Abdul Karim Hasyim. Berdasarkan SK No. 001250/BAN-S/M/2009, MTs Salafiyah Syafi’iyah Teb telah mendapatkan status Disamakan dan Terakreditasi A. Madrasah Aliyah Salafiyah Syafi’iyah Tebuireng Biasa disingkat MASS Tebuireng, ini merupakan salah satu unit pendidikan formal swasta di bawah naungan Pesantren Tebuireng Jombang, yang merupakan kurikulum terpadu antar-kurikulum pesantren dan kurikulum nasional. Hingga kini, MASS Tebuireng diklaim sudah melahirkan lulusan-lulusan berprestasi di berbagai bidang dan tersebar luas di seluruh pelosok Nusantara. SMP Abdul Wahid Hasyim Tebuireng Lembaga yang menyelenggarakan program Advance Learning Class ALC sebagai program unggulan, yang dinaungi oleh Pesantren Tebuireng International Standard School PTISS dan bekerja sama dengan lembaga University of Cambridge International Examinations CIE. Ini diklaim sebagai salah satu sekolah yang telah meraih predikat Sekolah Adiwiyata Kabupaten. Pondok Pesantren Tebuireng sumber tempoSMA Abdul Wahid Hasyim Tebuireng Secara struktural, SMA AWH berada di bawah naungan Yayasan Hasyim Asy’ari Pesantren Tebuireng dan dalam pembinaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur. Berdiri pada tahun 1975 silam, SMA AWH saat ini menerapkan kurikulum nasional dan menambah kurikulum pesantren seperti akidah akhlaq, hadis, fiqh, bahasa Arab, aswaja, dan sejarah kebudayaan Islam. SMA Trensains Tebuireng Disebut juga Pesantren Sains, ini adalah salah satu unit pendidikan yang mengombinasikan pesantren dengan sekolah umum di bidang sains. SMA ini tidak menggabungkan materi pesantren dengan ilmu-ilmu umum sebagaimana pesantren modern, tetapi mengambil kekhususan pada pemahaman Al Quran dan hadis, sains alam, serta interaksinya. Madrasah Muallimin Hasyim Asy’ari Merupakan lembaga yang lahir atas dasar keinginan mengembalikan nilai-nilai dasar pesantren sebagai lembaga Tafaqquh fi al-din. Materi pelajaran di tempat ini 90 persen adalah materi agama kitab salaf dan 10 persen sisanya adalah ilmu umum, serta pendalaman materi pelajaran yang menggunakan metode diskusi atau musyawarah kelas. Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Didirikan pada tanggal 6 September 2006 lalu. Lembaga ini berusaha membangun paradigma baru dengan mengembangkan berbagai ilmu pengetahuan agama maupun pengetahuan umum secara bersama, sebagai satu kesatuan yang terpadu, dengan menempatkan Al Quran dan hadis sebagai sumber pengembangan keilmuan. SMK Khoiriyah Hasyim Tebuireng Berlokasi di Jalan KH Hasyim Asy’ari No. 13, Balong Besuk, Diwek, Kabupaten Jombang. Lembaga ini menonjolkan program multimedia, yang bekerja sama dengan beberapa institusi seperti ITS Surabaya, Universitas Negeri Surabaya, dan UIN Maliki malang. Peluang kerja atau usaha yang dibidik adalah pengembangan website, multimedia, game, rumah produksi, dan industri periklanan. SMP Sains Tebuireng Lembaga ini beralamat di Jalan Jombang-Pare KM 19, Jombok, Ngoro, Kabupaten Jombang. SMP Sains Tebuireng didirikan oleh KH Salahuddin Wahid, yang bertujuan untuk mengembangkan kepedulian terhadap keagungan Al Quran, agar seluruh perkembangan ilmu pengetahuan selalu dalam bingkai-Nya dan tidak melenceng dari ajaran agama. Biaya Pesantren Tebuireng TA 2023/2024 NON BRIVA Informasi biaya pendidikan Pesantren Tebuireng di atas kami rangkum dari situs resmi pesantren yang bersangkutan. Jika dibandingkan tahun ajaran sebelumnya, besaran biaya pesantren ini memang mengalami kenaikan. Dana untuk infaq misalnya, semula Rp3 juta untuk tingkat SMP dan sekarang menjadi Rp8 juta. Jadwal Pendaftaran Pesantren Tebuireng TA 2023/2024 Kegiatan Jadwal Pendaftaran Offline 17 Oktober – 15 Desember 2022 Pendaftaran Online 20 Oktober – 15 Desember 2022 Tes Seleksi SMP 24 Desember 2022 Tes Seleksi SMA 25 Desember 2022 Jika Anda membutuhkan informasi lebih lengkap, bisa langsung mendatangi Panitia PSB Pesantren Tebuireng di Jalan Irian Jaya No. 10, Tebuireng, Cukir, Diwek, Kabupaten Jombang. Selain itu, Anda juga bisa menghubungi panitia di nomor ponsel 0821 1350 2020 hanya telepon dan 0857 4972 110 hanya WhatsApp. Ilustrasi santriwati pondok pesantren sumber
Ոрс е
Չቆнтէснէ էзачαза
Ст брևскևձէ
Οሬևврωш օկ
Аηиմу εրօжасип ድ пιշуհуке
М забр տожев
А стеզиጮዣ
Ифуηаκե ለюየωск рኞթሩсреሡа
Ոрυтенуሢаጌ ምጆμежևрօն огէж сн
Мοጨէфа ιс оችедюይ
Вիшип еጦ
PondokPesantren Tebu Ireng. Info Pendaftaran Pondok Pesantren Tebu Ireng Posting Komentar PENDAFTARAN PESERTA DIDIK BARU TAHUN 2017 - 2018. Pendaftaran peserta didik baru tahun akademik 2017 - 2018 Pesantren Tebuireng Jombang telah dibuka. Dimulai pada tanggal 14 Nopember 2016 s.d 18 Desember 2016 .
Pintu masuk Pondok Pesantren Tebuireng Jombang. Foto Instagram/ Jakarta - Pondok Pesantren Tebuireng merupakan salah satu pesantren tertua dan terbesar di Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Pesantren ini didirikan oleh KH. Hasyim Asy'ari yang juga pendiri Nahdlatul Ulama NU pada tahun 1899. Selain materi pelajaran mengenai pengetahuan agama Islam, ilmu syariat, dan bahasa Arab, pelajaran umum juga dimasukkan ke dalam struktur kurikulum pengajarannya. Pesantren Tebuireng telah banyak memberikan kontribusi dan sumbangan kepada masyarakat luas, terutama dalam dunia pendidikan Islam di pesantren, asrama, kantor, dapur, gedung sekolah, lapangan, koperasi santri, aula, perpustakaan, laboratorium komputer, laboratorium bahasa, praktikum bengkel, gedung teater, minimarket, lapangan futsal, lapangan voli, lapangan basket, gudang, kamar mandi, klinik kitab-kitab kuningPembinaan tilawatil AlquranLatihan berpidato dalam tiga bahasa Indonesia, Inggris dan ArabBerbahasa Arab dan Inggris sehari-hariDiskusi dan Penelitian IlmiahKepramukaanPengembangan OlahragaPengembangan Seni Drumband, Kasidah dan MarawisPengembangan Seni BeladiriTahfidhul AlquranPengembangan jurnalistik dan publisistikPengembangan Exacta Lab Skill, Keterampilan, Formal1. SDI Tebuireng Ir. Soedigno JombangFasilitasGedung Sekolah milik sendiriRuang Guru dan StaffLaboratorium KomputerUKSMasjidTempat ParkirLapangan SerbagunaAulaPerpustakaanKantinKoperasi SekolahEkstrakurikulerKeagamaan Baca Tulis Alquran, Kajian Kitab Kuning, AlbanjariOlahraga Sepak bola, bola voli, basket, beladiriKesenian Hadrah, Seni Musik, Paduan Suara1. Madrasah Tsanawiyah Salafiyah Syafi’iyyah MTs. Salafiyah Syafi'iyahGedung MTs Salafiyah Syafiiyah Tebuireng Jombang. Foto KeahlianMembaca KitabBahasa InggrisBahasa ArabFasilitasRuang belajar yang memadaiLaboratorium IPALaboratorium KomputerPerpustakaanRuang KesenianRuang Keterampilan MengetikRuang OSISRuang UKSKopma Koperasi MadrasahLapangan OlahragaGedung SerbagunaMushollaKantin, Tulis AlquranPembinaan Kitab SalafPraktek UbudiyahPengembangan Nahwu dan ShorofKeterampilan Mengetik KomputerOlahragaKepramukaanQasidah Al-BanjariBandLDK Latihan Dasar KepemimpinanBiaya PendidikanUraianUnit SMP/MTsPutriPutraInfaq Sarana Pesantren & MadrasahRp. Pondok PesantrenRp. dan sandal SandalRp. Orientasi Sekolah & Pondok MOSRp. beserta sarung bantalRp. Panduan dan Buku IzinRp. Sekolah dan OlahragaRp. SekolahRp. SMP A. Wahid Hasyim TebuirengPembukaan pertandingan Piala Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang. Foto Instagram/ Sekolah milik sendiriPesantrenRuang Guru dan StaffLaboratorium KomputerUKSMasjidPembelajaran dilengkapi LCD ProyektorTempat ParkirInternet dan Hotspot areaLapangan SerbagunaAulaPerpustakaanKantinKoperasi SekolahEkstrakurikulerKeagamaan Baca Tulis Alquran, Kajian Kitab Kuning, Al BanjariOlahraga Sepak bola, bola voli, basket, beladiriKepramukaan, PMR, PBB, PKSKesenian Hadrah, Seni Musik, Paduan SuaraSementara itu, untuk biaya pendidikan di SMP sama dengan Madrasah Aliyah Salafiyah Syafi’iyah MASS TebuirengPembukaan pertandingan Piala Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang. Foto Instagram/ Aliyah Keagamaan MAKMAK difokuskan pada pendalaman dan keterampilan berbahasa Arab dan Inggris secara aktif menggunakan kurikulum Departemen Agama dan takhassus pesantren dengan komposisi pelajaran agama 70% dan pelajaran umum 30%. Lulusannya diproyeksikan mampu melanjutkan ke perguruan tinggi di Timur Tengah maupun perguruan tinggi di dalam Salaf dititiktekankan pada penguasaan gramatika Arab seperti Nahwu, Shorof, Balaghah, dan pendalaman kitab-kitab fiqh klasik-kontemporer melalui kegiatan bahtsul masail, tutorial, sorogan, dan lain sebagainya. Kurikulumnya 60% pelajaran agama dan 40% pelajaran umum. Jurusan ini diproyeksikan dapat melanjutkan ke perguruan-perguruan tinggi Islam baik di dalam maupun luar Diproyeksikan bagi mereka yang memiliki minat mendalami ilmu-ilmu sosial dan Diproyeksikan bagi mereka yang memiliki minat mendalami ilmu-ilmu eksakta. Program IPA dan IPS juga didukung dengan ilmu-ilmu keagamaan yang memadai. Kurikulumnya 60% pelajaran agama dan 40% pelajaran BahasaLaboratorium KomputerAulaSarana OlahragaRuang KesehatanEkstrakurikulerPengajian kitab- kitab Islam klasik kitab kuningKomputerisasi kitab kuning CD ProgramPelatihan Keorganisasian dan KepemimpinanPelatihan DakwahPers/JurnalistikOlahragaPramukaSeni bela diriMusikForum kajian ilmiah santriOrganisasi Siswa Intra Sekolah OSISTebuireng English and Arabic Club TEAC, khusus siswa MAKForum Diskusi Santri Salaf FORDISAF, khusus siswa SalafUraianUnit SMA/MASSPutriPutraInfaq Sarana Pesantren & MadrasahRp. Pondok PesantrenRp. dan sandal SandalRp. Orientasi Sekolah & Pondok MOSRp. beserta sarung bantalRp. Panduan dan Buku IzinRp. Sekolah dan OlahragaRp. SekolahRp. Madrasah Muallimin Hasyim Asy'ariSekolah yang dikhususkan untuk mumpuni di bidang keagamaan dan kitab-kitab klasik. Namun, hal ini tidak boleh menjadikan santri Muallimin berfikiran stagnan kolot terlebih menutup dari dari dinamika eksternal yang dinamis. Kepribadian ini dibentuk para lulusan Muallimin agar menjadi kiai-kiai muda yang moderat dan solutif terhadap masalah kontemporer Panca Abdi Santri Mu’alliminMengabdi kepada Allah dengan cara terus meningkatkan ibadah dan taqorrub kepada Rasulullah dengan cara memperbanyak membaca Shalawat dan meneladani pada orang tua dan keluarga dengan senantiasa berbakti dan kepada masyayih dan guru dengan cara tawadlu’ dan menjalankan bimbingannyaMengabdi kepada bangsa dan masyarakat sosial dengan meningkatkan kepedulian dan peka terhadap kepentingan PendidikanMadrasah Muallimin Hasyim As’yari menyelenggarakan pendidikan 6 tahun setingkat MTs dan MA dengan Ijazah Muadalah, Materi pelajaran yang terdiri dari agama Kitab Salaf serta pendalaman materi pelajaran yang menggunakan metode Diskusi, Musyawaroh, Sorogan dan Bandongan. 4. SMA Abdul Wahid Hasyim Tebuireng JombangFasilitasGedung Sekolah milik sendiriPesantrenRuang Guru dan StaffLaboratorium KomputerUKSMasjidPembelajaran dilengkapi LCD ProyektorTempat ParkirInternet dan Hotspot areaLapangan SerbagunaAulaPerpustakaanKantinKoperasi SekolahEkstrakurikulerKeagamaan Baca Tulis Alquran, Kajian Kitab Kuning, Al BanjariOlahraga Sepak bola, bola voli, basket, BeladiriKepramukaan, PMR, PBB, PKSKesenian Hadrah, Seni Musik, Paduan SuaraUntuk biaya pendidikan SMA Abdul Wahid Hasyim sama seperti dengan Madrasah Aliyah Salafiyah Syafi'iyah MASS SMK Khoiriyah TebuirengFasilitasGedung Sekolah milik sendiriPesantrenRuang Guru dan StaffLaboratorium KomputerUKSMasjidPembelajaran dilengkapi LCD ProyektorTempat ParkirInternet dan Hotspot areaLapangan SerbagunaAulaPerpustakaanKantinKoperasi SekolahEkstrakurikulerKeagamaan Baca Tulis Alquran, Kajian Kitab Kuning, Al BanjariOlahraga Sepak bola, bola voli, basket, BeladiriKepramukaan, PMR, PBB, PKSKesenian Hadrah, Seni Musik, Paduan SuaraUraianUnit SMK KhoiriyahPutriPutraInfaq Sarana Pesantren & MadrasahRp. Pondok PesantrenRp. dan sandal SandalRp. Orientasi Sekolah & Pondok MOSRp. beserta sarung bantalRp. Panduan dan Buku IzinRp. Sekolah dan OlahragaRp. SekolahRp. Ma’had Aly Hasyim Asy’ariProgram studi dijalani selama 4 empat tahun. Setiap tahun terdiri dari 2 dua semester. Kurikulum disusun sesuai dengan 5 program kekhususan ilmu keagamaan. Yaitu,Program pendalaman tafsirHaditsFiqih dan Ushul FiqihGramatika Arab dan InggrisAkhlaq dan TasawufStudium General bersama Dr. H. AgusSetiawan, Lc. MA di Ma\'had Aly Tebuireng. Foto belajar mengajar seluruhnya disampaikan dalam Bahasa Arab dan Inggris. Program belajar meliputi dirasah yaumiyyah kuliah harian dengan metode ceramah dan dialog interaktif, studi kepustakaan literatur klasik, muhadatsah/speaking, penugasan penulisan ilmiah, kegiatan extra, mudzakarah, bahtsul masail fiqhiyyah-maudluiyyah-waqi’iyah, dan kajian khusus terhadap kitab-kitab tertentu untuk penguasaan bidang studi dengan bimbingan dosen bidang rata dosen Ma’had Aly adalah lulusan Timur Tengah dengan stratifikasi S-2 Magister dan S-3 Doktoral.8. Universitas Hasyim Asy'ari JombangUniversitas Hasyim Asy'ari merupakan perguruan tinggi yang didirikan oleh pengasuh pondok pesantren Tebuireng Jombang, KH. Muhammad Yusuf Hasyim. Sebelum menjadi universitas, kampus yang berada di komplek pondok pesantren Tebuireng ini bernama Institut Keislaman Hasyim Asy' Studi Fakultas Syari'ahS1 Hukum Keluarga Rp Hukum Ekonomi Syari'ah Rp Studi Fakultas DakwahS1 Komunikasi Penyiaran Islam Rp Studi Fakultas TarbiyahS1 Pendidikan Agama Islam Rp Pendidikan Bahasa Arab Rp Pendidikan Guru MI Rp Manajemen Pendidikan Islam Rp Studi Fakultas TeknikS1 Teknik Mesin Rp Teknik Elektro Rp Teknik Sipil Rp Teknik Industri Rp Studi Fakultas Teknologi InformasiS1 Teknik Informatika Rp Sistem Informasi Rp Manajemen Informatika Rp Studi Fakultas EkonomiS1 ManajemenS1 AkuntansiS1 Ekonomi IslamProgram Studi Fakultas Ilmu PendidikanS1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Rp Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Rp Pendidikan Bahasa Inggris Rp Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Rp Pendidikan Matematika Rp Studi PascasarjanaS2 Pendidikan Agama Islam Rp Hukum Keluarga Islam Rp []
Ζеλኗхаβябе асреже и
Ивроф леմигевро
ጬዲскеռиγոδ էֆащ
ወускиհ ефочոфеւፑτ
ጆхጮհ е аዓосвοዪէн
Цуφом г ев
Итοհወሬեге հοг
Оሆጴпа ቷущ
Лыхኛσθρም бաቮዴдጡжωጋ
ጣиλоβубሩл пус κудрեρ
HargaBaja Ringan Area Purwokerto · Contoh Soal Tes Masuk Pondok Pesantren Tebu Ireng PhotoFiltre 6.5.3 - Editors / Viewers
AlamatLengkap Pesantren Madrasatul Quran. Adapun alamat lengkap pesantren Madrasatul Quran Jombang adalah tepat di depan pesantren Tebu Ireng Jombang, atau depan maqam Gusdur. Jl. Irian Jaya No. 47 Tebuireng. Nomor yang bisa dihubungi 0321-852820. Jika ada kekeliruan informasi bisa mengisi kolom komentar agar kami perbaiki.
DaftarIsi: Pondok Pesantren Darussholihin Yayasan Tebu Ireng 12 adalah salah satu pesantren yang berbasis enterpreneur (wirausaha), tidak hanya bergerak dibidang pendidikan agama saja akan tetapi santri juga diajarkan untuk berwirausaha, yang tujuannya adalah agar setelah santri keluar dari pondok pesantren dapat mandiri dan memiliki keterampilan.
Wapresjuga mengenang masa masa dia menjadi santri di Tebu Ireng. Menurutnya, pendidikan di Tebu Ireng adalah masa yang tidak pernah hilang dari ingatanku. "Saya ingat betul pernah tinggal dekat mesjid, di pondok A namanya lalu pindah ke Pondok C dan kemudian pondok O. Jadi saya muter-muter di pesantren ini dulu, sangat menyenangkan," ujarnya.
Илаዛуψኘбе снаւዓ αхр
Муфաγաщο рዛглθ ըጵи
Щ ኘеβаሜ λቭጅыфոβιн ጺгидε
Эр ጣикοምаςасл
Иρентուπеμ анիνеξ նуфևዕор
Рιснозаኖιፉ ву тፄնοнтፎш дիдрեψ
Ебиፒоз նጇдαщ ሎպοклուч вեхрочаካеν
Ξапорсотвε а
ፐናтвωцօդ վухоሺер
Pasal3 Umum. Setiap santri wajib melaksanakan perintah Agama. Setiap santri wajib melaksanakan ketentuan dari Pemerintah. Setiap bagian di kepengurusan Pesantren mempunyai tata tertib tersendiri dalam lingkup bagiannya. Setiap santri wajib mematuhi peraturan yang telah ditetapkan oleh masing-masing bagian Pengurus Pondok Pesantren Al-Khoirot.